Persiapan adalah hal yang penting sebelum kita memulai sesuatu, begitu juga sebelum kita hendak beternak ikan lele, karena persiapan ini akan menjadi acuan penting gagal dan berhasilnya usaha kita ini. kalau cuma asal asalan bukan hanya ikan yang akan kita budidayakan lambat dalam pertumbuhan, tapi juga akan terjadi kematian dalam jumlah yang besar jika kita terburu buru untuk memasukkan bibit ke dalam kolam karena suhu dan ph air yang tidak sesuai dengan lele kita, sebab kalau lele itu masih kecil ikan tersebut sangatlah rentan terhadap penyakit dan angka kematian. Persiapan ini adalah untuk kolam pembesaran , bukan untuk pemijahan, karena kalau untuk pemijahan hal dibawah ini tidak perlu dilakukan, bahkan kalau dilakukan anakan ikan lele kita yang masih baru lahir justru akan mati, karena untuk anakan yang masih sangat kecil justru membutuhkan air yang jernih.
setelah kolam yang kita buat selesai sempurna, maka kita lakukan dahulu pengapuran, Pengapuran berfungsi untuk menyeimbangkan keasaman kolam dan membantu memberantas mikroorganisme patogen. Jenis kapur yang digunakan adalah dolomit atau kapur tohor.
Pengapuran dilakukan dengan cara ditebar secara merata di permukaan dasar kolam. Setelah ditebari kapur, balik tanah agar kapur meresap ke bagian dalam. Dosis yang diperlukan untuk pengapuran adalah 250-750 gram per meter persegi, atau tergantung pada derajat keasaman tanah. Semakin asam tanah semakin banyak kapur yang dibutuhkan. namun jika kolam yang kita buat adalah dari terpal atau plastik, maka pengapuran tidak perlu kita lakukan, kita langsung saja menuju ke proses pemupukan.
Langkah selanjutnya adalah pemupukan. Gunakan paduan pupuk organik ditambah urea dan TSP. Jenis pupuk organik yang dianjurkan adalah pupuk kandang atau pupuk kompos. Dosisnya sebanyak 250-500 gram per meter persegi. Sedangkan pupuk kimianya adalah urea dan TSP masing-masing 15 gram dan 10 gram per meter persegi. Pemupukan dasar kolam bertujuan untuk menyediakan nutrisi bagi biota air seperti fitoplankton dan cacing. Biota tersebut berguna untuk makanan alami ikan lele.
jika langkah pemupukan telah selesai dilakukan, maka segera kita isi airnya, saat pengisian berlangsung kita tambahkan probiotik seperti em4 atau probio 7, agar nantinya air kita tak cepat keruh karena kotoran dan sisa pakan yang tidak terurai, juga berguna untuk membunuh bakteri jahat yang merugikan bagi ikan lele kita.
ketinggian air kita sesuaikan dengan ukuran bibit yang akan kita tebar, jika ukuran bibit sudah pada ukuran 7 cm maka silahkan isi pada ketinggian 50 sampai 60 cm, namun jika masih pada ukuran 3 atau 4 cm sebaiknya tidak terlalu tinggi karena menghindari ikan kelelahan saat berenang naik turun untuk mengambil udara.
setelah segala persiapan yang dilakukan diaras selesai, maka janganlah langsung kita tebar bibitnya, karena jika langsung kita tebar maka ikan kita nantinya akan banyak yang ngambang dan akhirnya mati karena ph air yang belum sesuai, kita diamkan kolam kita minimal 4 sampai 7 hari dulu, atau ditandai air kolam akan berwarna agak kehijauan. setelah itu kita masukkan bibit dengan cara memasukkan wadah bibitnya sekaligus ke dalam kolam dan biarkan ikan berenang keluar dengan sendirinya, jika wadahnya berupa plastik maka jangan dibuka dulu, masukkan saja plastiknya ke kolam untuk penyesuaian suhu kolam, setelah sekitar 10 menit baru kita buka plastiknya.
untuk pemilihan bibit ikan lele yang baik akan saya ulas pada posting berikutnya..
setelah kolam yang kita buat selesai sempurna, maka kita lakukan dahulu pengapuran, Pengapuran berfungsi untuk menyeimbangkan keasaman kolam dan membantu memberantas mikroorganisme patogen. Jenis kapur yang digunakan adalah dolomit atau kapur tohor.
Pengapuran dilakukan dengan cara ditebar secara merata di permukaan dasar kolam. Setelah ditebari kapur, balik tanah agar kapur meresap ke bagian dalam. Dosis yang diperlukan untuk pengapuran adalah 250-750 gram per meter persegi, atau tergantung pada derajat keasaman tanah. Semakin asam tanah semakin banyak kapur yang dibutuhkan. namun jika kolam yang kita buat adalah dari terpal atau plastik, maka pengapuran tidak perlu kita lakukan, kita langsung saja menuju ke proses pemupukan.
Langkah selanjutnya adalah pemupukan. Gunakan paduan pupuk organik ditambah urea dan TSP. Jenis pupuk organik yang dianjurkan adalah pupuk kandang atau pupuk kompos. Dosisnya sebanyak 250-500 gram per meter persegi. Sedangkan pupuk kimianya adalah urea dan TSP masing-masing 15 gram dan 10 gram per meter persegi. Pemupukan dasar kolam bertujuan untuk menyediakan nutrisi bagi biota air seperti fitoplankton dan cacing. Biota tersebut berguna untuk makanan alami ikan lele.
jika langkah pemupukan telah selesai dilakukan, maka segera kita isi airnya, saat pengisian berlangsung kita tambahkan probiotik seperti em4 atau probio 7, agar nantinya air kita tak cepat keruh karena kotoran dan sisa pakan yang tidak terurai, juga berguna untuk membunuh bakteri jahat yang merugikan bagi ikan lele kita.
ketinggian air kita sesuaikan dengan ukuran bibit yang akan kita tebar, jika ukuran bibit sudah pada ukuran 7 cm maka silahkan isi pada ketinggian 50 sampai 60 cm, namun jika masih pada ukuran 3 atau 4 cm sebaiknya tidak terlalu tinggi karena menghindari ikan kelelahan saat berenang naik turun untuk mengambil udara.
setelah segala persiapan yang dilakukan diaras selesai, maka janganlah langsung kita tebar bibitnya, karena jika langsung kita tebar maka ikan kita nantinya akan banyak yang ngambang dan akhirnya mati karena ph air yang belum sesuai, kita diamkan kolam kita minimal 4 sampai 7 hari dulu, atau ditandai air kolam akan berwarna agak kehijauan. setelah itu kita masukkan bibit dengan cara memasukkan wadah bibitnya sekaligus ke dalam kolam dan biarkan ikan berenang keluar dengan sendirinya, jika wadahnya berupa plastik maka jangan dibuka dulu, masukkan saja plastiknya ke kolam untuk penyesuaian suhu kolam, setelah sekitar 10 menit baru kita buka plastiknya.
untuk pemilihan bibit ikan lele yang baik akan saya ulas pada posting berikutnya..